RW 39. Take Me/Him Out Indonesia Bisa Saja Cuma Rekayasa


. . .Acara Take Him Out di stasiun TV Indosiar menjadi ajang pertunjukan cari jodoh bagi para lajang pria dan wanita, duda atau pun janda. Pemirsa sering dibuat harap-harap cemas menantikan, sekaligus juga bisa menyarankan seseorang mendapatkan jodoh ‘sekejap’ sesuai dan serasi tampilannya.
. . .Terkadang muncul rasa heran. Seorang perjaka tampan dan dara cantik hari gini, saat tampil di situ; belum dapatkan jodoh? Kalau saja di balik layar perlu waktu menemukan teman hidup yang cocok, lantas segampang itu jodoh bisa didapatkan di acara Take Me/Him Outnya Indosiar.

. . .Saya membayangkan, tidakkah acara itu cuma sebuah sandiwara saja. Misalnya dua orang yang sudah pacaran di belakang layar datang ‘meremikan’ perjodohannya di acara ini. Sebut saja gadis itu si Cantik Linda, mencoba peruntungannya menemukan ‘jodoh’ yang dibawanya dari luar si Tampan Andi. Bagaimana mereka bisa meloloskan diri berpasangan pada akhirnya tanpa khawatir si Cantik Linda disambar peserta pria lain, saingan Tampan Andi.
. . .Gampang saja! Di awal acaranya, setelah si Cantik Linda memperkenalkan data tentang diri, kesempatan membiarkan lampu menyala diberikan kepada peserta pria, dan Tampan Andi salah satunya. Di Babak kedua si Cantik Linda disuruh lenggak-lenggok sebentar dengan bakat dan ketranmpilannya, setelah itu kesempatan membiarkan lampu menyala terbuka bagi yang beminat. Andi lagi-lagi ada di antaranya. Sampai di babak ketiga, si Tampan Andi bertahan di antara pria yang mengincar si Cantik Linda.
. . .Babak selanjutnya, kesempatan diberikan kepada si Cantik Linda sebagai penentu. Dibumbui dengan lontaran pertanyaan tentang cinta dan hidup berumahtangga, jawaban peserta menjadi pertimbangan bagi si Cantik Linda menemukan cinta sejatinya. Jawaban yang terbaik boleh jadi sudah disiapkan bagi Andi , karena sudah tahu seperti apa pertanyaan yang akan muncul. Di antara beberapa pria yang berharap banyak mendapatkan cintanya, si Cantik Linda sudah pasti akan menyisakan pria yang terakhir adalah si Andi Tampan, setampan Andi Garcia, pemeran film peraih oscar itu.
. . .Sementara kita pemirsa tengah sesak nafas menanti kepada siapa si Cantik Linda akan menancapkan panah asmaranya, sadarkah kita kalau ternyata semua itu misalnya cuma sandiwara belaka.
. . .Semoga dugaan ini cuma khayalan saya semata. Artinya, para artis yang juga sering dapatkan kesempatan mencari jodohnya di acara ini benar-benar tidak sedang bersandiwara menemukan jodohnya di situ. Karena kalau benar, maka, wartawan infotaiment kita kalah cepat dari acara ini mencium gossip tersebut.
. . .Hehehe… cerita ini hanya gossip. Nggak usah dipercaya !

. . .By : Rahman Wahyu, Gtlo Sabtu 22 Mei 2010, pkl 21 wita

16 responses to this post.

  1. Posted by hendra on Mei 31, 2010 at 2:39 pm

    Ya, namanya juga “usaha berjualan” sebagai akibat aturan Tuhan yg menginginkan agar setiap manusia dpt berpasang-pasangan…..hahahaha
    Medianya kan banyak dan contohnya di atas tuh. Kalau sesama jenis diikutsertakan atau tidak ya….wakakakaka

    Maaf, lama menghilang dari dari dunia maya karna pribadi ini lg berduka…mz rahman.
    Senangnya melihat ocehan tulisan mz yg terkadang menginspirasi saya dlm membuat suatu keputusan hidup. Ya!! Mungkin secara gak langsung aj…hahahaha

    Salam jumpa dan eksis di dunia blogwalking….

    Balas

  2. Kebetulan lagi tidak ada kerjaan, jadi usil saja mengganggu ‘usaha berjualan’nya mz punya acara Indosiar itu. Palagi acara itu akhir2 ini sudah mulai terlalu mengada-ngada dan tidak coba berpaling sekali2 saja ke realitas persoalan yang terjadi di sekitar yang menyentuh sisi kemanusiaan.
    Saya ikut berbelasungkawa atas dukanya Mz Hendra, semoga bisa mengambil hikmahnya. Maaf, tadinya saya pangling, kirain pribadinya lagi terluka. Ok,lagi2 saya manusia bisa salah, tak putus dirundung salah. Jadi kalau ada dari cara, kata-kata dan sikap saya yang salah, tolong dimaafkan ya?!
    Jadi senang saja, kalau Mz juga sudah bisa mulai eksis lagi di dunia blog dan bisa saling berbagi.
    Ok, segitu dulu. Selamat jumpa kembali! Wassalam….!

    Balas

  3. sebenarnya sih ini tergantung pribadi masing-masing iaa… kalo memang situ memandang acara ini sebagai acara tv serius yang harus dipertanyakan kemana muaranya, wajar jika mas berpikir demikian. tapi kebanyakan penonton televisi di Indonesia adalah para ibu rumah tangga yang hanya ingin dihibur melalui tayangan televisi. lepas dari tayangan tersebut memang benar-benar reality show atau “buatan” show, yang penting buat kalangan mereka, acara tersebut menghibur.. menghibur dan bisa membuat mereka rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari yang terasa jemu jika ga ada acara televisi seperti itu.

    (ini pendapat dari ibu saya yang seorang ibu rumah tangga)

    terima kasih… 🙂

    Balas

  4. Iya sih tergantung pribadi yang nonton. Jadi menurut pribadi saya yah seperti apa yang saya tulis itu. Jadi mungkin tidak semua harus menilainya serius, karena untuk sebagian pemirsa (ibu-ibu) jadi tontonan pelepas penat dari kepekatan hidup.
    O jadi ini pendapatnya Ibu Rani, kirain pendapat anaknya. Apa ibunya juga suka ngeblog dan ceplos-ceplos kayak anaknya si Rani itu?
    Trims telah mau berkicau di ruang saya, masih banyak ruang saya yang lain menunggu kritisinya.
    Tadi saya barusan usil di content ‘terima kasih’, saya lagi kepincut dengan goda gado ungkapan hatinya di situ. Eh, gimana situ tahu kalau ada yang komentar di posting2 yang telah jauh lewat?
    Sampai jumpa!

    Balas

    • kalo pendapat saya?? saya ga perna nonton tv, jadi mana tau acaranya seperti apa. hehehe.. ibu sayaa sih ga punya blog, tapi orangnya sangat cerewet dan kritis. 🙂

      soal bagaimana saya tau kalo ada komentar di posting yang sudah jauh lewat.. kan di blogspot ada pengaturannya. tinggal diatur, gampang kan? 🙂

      Balas

  5. Pantas anaknya secerewet dan sekritis ini. Untung dia nggak punya blog, bakal jadi saingan Rani.
    O, jadi kapan dan di mana saja saya muncul di content Rani, bisa tahu ya.
    Baguslah, karena saya suka ngelayap ke artikel yang lagi mood dan konteks dengan sudut pandang, tak soal postingannya sudah jauh lewat.
    Segitu dulu, eh tunggu. Kalau boleh kita sepakat aturan mainnya. Kita comentnya suka-suka,ya? Tapi kalau bicara kita sudah rada2 kelewatan, bilang dulu kalau marah. Ntar kita cepat-cepat minta maaf sebelum ditutup. Soalnya diri ini si manusia bisa salah. Jadi kadang2 bawaannya selalu salah terus untuk bisa tahu yang benar.Thanks atas kesediaannya!
    Haa, jadi di situ tidak pernah nonton TV? Masak ?!

    Balas

    • silakaaannn aja komen suka – sukaa. sayaa pasti senang mendapatkan temen yang sesekali “kontra” dengan pendapat sayaa 🙂 kan bisa untuk berbagi ilmu tambahan jugaa.. hehehehe
      saya ga pernah nonton tv, kecuali acaranya kartun atau acara Idola Cilik yang ada di salah satu stasiun tv swasta, tau?

      Balas

      • Rani : Trims atas kesediaannya. Cuman sayang ya mau koment di ruangnya Rani, lama bahkan sering tidak muncul kotak comentnya. Nggak mau terima tamu ngkali.
        Mas Agus : Thanks atas atensinya. Jadi sudah sulit mencari yang bukan rekayasa di tv ya?
        senang atas kunjungan baliknya.

        Balas

  6. Posted by Agus Lenyot on Juni 7, 2010 at 4:42 am

    yang namanya televisi, termasuk acara yang konon termasuk kategori reality show, tidak akan bisa lepas dari yang namanya rekayasa untuk memenuhi tuntutan selera pasar…

    Balas

  7. Hmm…menurut aku yah kalo take me out yang pesertanya bukan dari kalangan artis bisa aja beneran, kan disana mereka memilih orang yang dirasa cocok, setelah itu perkenalan lebih lanjut di romantic room itu, kelanjutannya ga semua dari mereka tuh langsung berpacaran, jadi menurut aku looohh acara TMO/THO itu sebagai ajang untuk mencari dan berkenalan,sebelum meutuskan kelanjutannya seperti apa yang tergantung dari orang itu, kali aja emang jodohnya dia ada disana 😀

    Tapi kalo yang pesertanya seleb, aku yakin itu cuman rekayasa, cuman main-mainan, buktinya waktu pertama kali itu pesertanya Saiful Jamil, masa iyah dia akhirnya sama Pretty Asmara?? kalo ituh sih jelas-jelas dia cuman cari sensasi doank..biasa artis gituwh…

    Hehe..terima kasih yaa suda mampir di blog aku, mohon maaf bila kataa-kataku disini ada salah :), salam kenal dari Bali

    Balas

  8. Saya bisa sependapat, tapi apa secepat itu jodoh bisa di dapat di situ.
    Hanya dalam tulisannya, saya mencoba melihat kemungkinanannya bisa seperti itu. Rekayasa, karena ada di antara mereka sudah berpasangan sebelumnya.
    Senang bisa berbeda pendapat , salam!

    Balas

  9. komenku:

    cinta adalah tanpa batas

    tak membatasi pada siapapun

    pun,tak dibatasi apapun

    cinta itu pengorbanan

    berkorban tanpa merasa kehilangan

    berkorban tanpa pengharapan

    cinta ialah ketulusan

    keikhlasan pada apa yang dikorbankan

    tanpa menagih suatu pamrih

    cinta juga kasih

    senantiasa mengasihi

    walau takkan memiliki

    Balas

  10. Posted by Loh? on Juli 2, 2010 at 7:28 am

    Saya pernah tahu dengan salah satu orang yang ikut loh..
    Kalau tidak salah setelah diluar acara, itu sudah bukan urusan TV lagi. Terserah mau berhubungan atau tidak..
    Kalo yang artis boong kali..
    -asal satu aja jgn sampe ada THO versi(2) Take Homo Out, bisa2 nanti indonesia di tenggelemin kaya kaum sodom iih.. Audzubillahminjalid

    Balas

  11. Jadi benar juga teori saya, ini bisa saja cuma boong-boongan .
    Salam kenal ! Punya blog tidak buat saya balas mampir !

    Balas

  12. menurut aku sich acara tho\tmo itu ajang mencari jodoh, bagus dalam kalangan remaja , yang sudah berumuran 20-an gitu . misal nya : kak choky dan kak yuanita tuch sebenarnya cocok tapi sayangnya kak choky sudah nikah . padahal cocok bangggggggeeeetttt gimana gitu . sama sama cantik sama sama ganteng . dan aku ingin kak choky jadi pembawa acara dalam acara happy song di indosiar.kalau tidak ada kak choky kurang seru . karna kak choky tuch orang nya unyuk unyuk , chimik chimik , cute cute gimana gitu .

    Balas

Tinggalkan Balasan ke ranii :) Batalkan balasan